[ Review Novel ] Sang Alkemis



REVIEW NOVEL
SANG ALKEMIS
Oleh: May Sarah


Penulis  : Paulo Coelho
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah : Tanti Lesmana
Diterbitkan tahun : 2005
Genre : Fiksi, filosofi, spiritual, perjalanan, fantasi
Jumlah Halaman : 216
Nomor ISBN : 978-979-22-9840-6

Novel Alkemis ini berkisah tentang kisah seorang anak yang bernama Santiago yang hidup di Spanyol. Ia menghabiskan hari-hari menjadi pengembala yaitu mengembala domba. Suatu hari iya bermimpi tentang harta karun yang tersembunyi di balik piramida-piramida yang terdapat di gurun pasir Mesir. Karena keyakinan pada mimpinya akhirnya Santiago memutuskan untuk berkelana melakukan perjalanan jauh dari spanyol menuju Mesir dan juga ia ingin mengenal dunia. Padahal orang tuanya menginginkan ia menjadi pastor, suatu kebanggaan keluarga mereka yang hanya petani biasa tapi hal tersebut tak indahkannnya. Menurutnya apa yang terpenting dan berharga itu adalah berharga dan berguna di masyarakat tidak lantas menjadi hal yang sama penting bagi dirinya. Rasa ingin tahu tentang dunia dan keyakinan terhadap mimpinya menjadi lebih penting sekedar mendapat penghormatan dari lingkungannya.
 
Santiago sangat senang membaca, ketika ia mengembala ia membawa buku kemana pun ia pergi. Menurutnya belajar adalah hal yang penting dalam mengenal dunia.ia tak hnya belajar dari buku yang sering ia bawakan tapi juga ia belajar dari domba-domba yang ia pelihara, bahkan ia tahu tentang masing domba-dombanya, mengenalinya secara dekat. Belajar dari orang-orang yang di temuinya, kota-kota yang di singggahinya, apapun yang ia dapatkan. Santiago selalu yakin dan percaya tentang perihal pertanda-pertanda,maka matanya tak berhenti untuk melihat, telinganya untuk mendengar, otaknya untuk selalu berpikir, hatinya tak henti untuk merasa. Hingga yakin untuk setiap keputusan yang ia ambil.
 
Ketika melakukan perjalanan untuk menjual wolnya, sambil menunggu ia di sapa gadis Andalusia yang bercerita banyak. Ternyata gadis itu adalah anak pemilik toko kain wol tersebut. Di perjalanan ia berjumpa dengan seorang Gipsy yang mengaku seorang raja dari negeri Salem yang bernama Melchizedek.  Dalam pertemuannya tak ada hal yang ia pahami tentang raja dari negeri Salem itu. Semakin membuat Santiago penasaran tentang orang misterius itu.  Karena Melchizedek tahu tentang mimpinya, kemudian ia memberikan dua buah batu yang dinamai Urim dan Thummim untuk Santiago.
 
Mimpi tentang harta karun semakin menguatkan tekadnya untuk berkelana ke Mesir, akhirnya ia memutuskan untuk menjual domba-domba sebagai bekal perjalanannya. Dalam perjalanan tak selalu berjalan mulus, ia melewati daerah Terifa dengan kesibukan ekonomi masyarakatnya. Kemudian melewati daerah Tangier yang terkenal dengan kriminalisasi, dan banyak para  pendatang.dari segala penjuru. Di Tangier ia ditipu oleh seorang pemuda, semua bekal perjalanannya di bawa lari. Dia mengasihi dirinya dan menyesali kenyataan bahwa hidupnya bisa berubah begitu cepat dan begitu drastis. Hanya tersisa buku, jaket dan kedua batu pemberian orang itu.
 
Santiago terjebak tanpa harta di sebuah pasar, untuk bertahan akhirnya ia berusaha untuk melakukan apa saja. Ia pun bekerja pada seorang pemilik toko Kristal. Setiap hari ia membersihkan kristal-kristal yang berjejer di etalase. Kehadirannya di toko itu banyak terjadi perubahan, penjualan kristal semakin meningkat dari hari ke hari. Hasil kerja kerasnya ia kumpulkan untuk bekal menwujudkan mimpinya. Setelah ia rasa cukup dengan bekal yang ia punya ia pun memilih melanjutkan perjalanan.
 
Dalam perjalana ia berjumpa dengan sang alkhemis yang mengajarinya banyak hal termasuk bagaimana cara ia bisa mewujudkan mimpi tentang harta karunnnya. Banyak rintangan dan tantangan yang ia hadapi saaat melanjutkan perjalanannya. Dalam perjalanannya ia juga jatuh cinta pada seorang gadis yang bernama Fatima, yang bercerita banyak perihal dengannya. Santiago benar-benar jatuh cinta pada gadis itu hingga hampir saja berhenti untuk menggapai mimpinya. Tapi gadis itu berujar untuk terus mewujudkan mimpinya karena hanya tinggal sedikit lagi perjuangannya. Hal terberat pun ia lewati berpisah dengan sang alkhemis dan gadis yang ia cintai demi meraih mimpinya.
Namun. Perjalananan yang semula bertujun untuk menemukan harta duniawi berubah menjadi penemuan harta didalam hati. Siapapun yang melakukan perjalanana pasti, akan mendapatka pengalaman yang berharga yag tak bisa terlupakan.
 
 > Kelebihan Novel sang Alkhemis 

  1.  Menemukan karatakter yang gigih dalam belajar dari segala hal

2. Berani melewati berbagai rintangan dan tantangan untuk meraih mimpi
3. Merasakan suasana khas di masing-masing tempat. Seperti padang runput yang terdapat di Andalusia, kota Terifa yang kesibukan ekonomi masyarakatnya, kota Tangier yang terkenal kriminalisasinya tingggi,gurun sahara yang identik dengan musafir dan unta-unta, serta oasis yang identik dengan “suasana surga".
 4.  Latar belakang waktu di ambil masa lalu, sehingga untuk mencapai suatu tempat yang jauh harus melakukan perjalan yang tidak sedikit memakan waktu. Sementara jika di ambil latar belakar sekarang atau modern maka perjalanan menjadi mudah dengan menggunakan pesawat.
5. Setiap bagian dari novel sang alkemis sarat dengan dengan pesan, baik yang terisrat maupun yang tersurat.
6. Misterius sulit di tebak

Kelemahan Novel sang Al khemis
1. Tokoh utama bersifat egois, mementingkandiri sendiri dari pada memenuhi keinginan orang tuanya
2. Tokoh utama mudah sekali percaya pada orang yang baru dikenalnya sehingga ia mudah ditipu
3. Bahasa dalam novel kurang bisa dipahami (mungkin karena novel terjemahan)
4. Ada hal-hal yang tidak masuk akal yang diceritakan di dalam novel, seperti manusia berubah menjadi angin dll.
5. Tidak disebutkan tahun dan waktu di dalam novel sehingga pembaca hanya bisa menerka-nerka dari isi bacaan.

Novel yang begitu mnegesankan, saya sangat merekomendasi novel Sang Alkhemis untuk siapa pun, baik yang yang masih menyimpan mimpi-mimpi maupun yang telah melupakannya. Banyak pesan yang berkesan hingga bisa dinikmati berulang-ulang di waktu senggang. Selamat membaca sang Alkhemis (lagi) :)

Komentar